Ada banyak sekali perilaku menyimpang pada anak. Mulai dari terlalu pemalu, mudah takut, kurang sopan santun, kasar kepada orang lain termasuk orangtua, dan lain sebagainya.
Namun jika mengingat bahwa anak pada dasarnya hanyalah bagaikan kertas kosong yang belum diberi coretan apapun, berbagai perilaku tadi juga sebenarnya sangat berkaitan erat dengan kondisi dimana ia tinggal. Mulai dari keluarga, lingkungan tetangga, lingkungan sekolah, dan lain seagainya.
Berhubung pertama kali yang ditemui anak ketika lahir adalah orangtuanya, maka mereka yang paling menentukan “coretan pertama” pada anak yang kelak mencetak karakter dominan.
Dari berbagai sesi konsultasi, diskusi & terapi, kami bisa simpulkan bahwa jika terjadi penyimpangan karakter dasar anak, maka tinggal kita lihat hal dibawah
- Apabila anak terlalu kasar, melawan, tidak sopan, agresif, dll, maka besar kemungkinan ia kurang dekat dengan figur Ibu, karena dari Ibunyalah ia mengenal kelembutan, kasih sayang, welas asih, dll.
- Apabila anak terlalu penakut, pemalu, tidak PD, mudah minder, dll, besar kemungkinan Ia kurang dekat dengan figur ayah, karena dari ayahnyalah ia mengenal keberanian, kepercayaan diri, beladiri, dll.
Beberapa kejadian di lapangan juga mengindikasikan perbedaan persepsi antara orangtua dan anaknya. Orangtua merasa dirinya sudah dekat dengan anak, namun anak merasa tidak demikian. Oleh karenanya, saling keterbukaan sangat diperlukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan mental anak